Saturday, October 8, 2016

Menjejakkan Kaki di Tanah Ezo

Halo semuanya, bagi yang bingung dengan istilah Ezo, itu adalah nama dari Hokkaido di abad pertengahan. Hokkaido adalah pulau terbesar kedua di Jepang setelah Honshu yang merupakan pulau utama. Hokkaido terletak di bagian utara Jepang yang berbatasan langsung dengan Rusia, dengan letak geografisnya tersebut, wilayah ini merupakan wilayah terdingin di Jepang. Salju turun hampir 6 bulan dalam setahun dan saat puncak musim dingin suhu bisa mencapai -20° Celcius, suhu yang bisa kita katakan ekstrem sebagai orang Indonesia. Saya akan menceritakan pengalaman pertama saya di Hokkaido sekaligus untuk menghadiri Kongres Persatuan Pelajar Indonesia Jepang (PPIJ).


Saya berangkat menuju Hokkaido dengan menggunakan pesawat bersama dengan rombongan PPI dari wilayah Kanto (Daerah yang meliputi wilayah Tokyo dan sekitarnya). Saat itu suhu Tokyo masih hangat karena masih dalam masa peralihan ke musim gugur, tapi dengan letaknya di utara, saya membawa jaket untuk persiapan suhu yang lebih dingin. Dugaan saya terbukti saat tiba di New Chitose Airport, suhunya adalah 13 derajat celsius. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju pusat kota Sapporo untuk bertemu kawan-kawan Indonesia di Hokkaido University. Datang ke Hokkaido saat musim panas mungkin tidak terlalu populer, karena banyak atraksi di sana dilaksanakan saat musim dingin seperti Yuki Matsuri (Snow Festival). Tapi, Hokkaido yang sejuk memberikan nuansa musim panas yang berbeda, kesejukan anginnya mengingatkan akan hembusan angin di Kintamani.


Untuk kawan-kawan yang ingin tahu apa saja yang ditawarkan oleh Hokkaido sebenarnya bisa langsung ke website pemerintah Hokkaido karena sangat lengkap. Tempat yang saya kunjungi juga berdasar daftar resmi, yaitu Moerenuma Park yang ada di pinggir kota. Taman yang memiliki keliling 4 km ini adalah bekas tempat pembuangan akhir sampah yang kemudian disulap menjadi taman yang asri dengan desain modern, tidak ada biaya masuk ke dalam taman ini dan kita bisa sepuasnya menikmati taman rumput luas, gunung buatan dan atraksi air mancur, oh iya sunset di sini sangat indah. Ada beberapa kawan yang berkunjung ke Furano, tempat perkebunan bunga dan lavender yang terkenal, mereka sangat terkesan dengan perawatan bunga di sana. Wajar saja jika mereka terkesan, dengan kondisi yang keras di musim dingin, Hokkaido menjadi salah satu pusat teknologi pertanian di Jepang. Para insinyur dan akademisi saling bahu-membahu untuk bisa mengembangkan pertanian yang bisa bertahan di cuaca yang ekstrem.


Sekian dari saya, sampai berjumpa lain waktu!

Oleh: Gede Resnadiasa
(Mahasiswa master, Graduate School of Asia-Pacific Studies, Waseda University)

No comments:

Post a Comment