Thursday, July 7, 2016

Jalan - Jalan ke Sekitar Gunung Fuji!




Blog post kali ini mengenai sebuah tamasya pergi ke sekitar Gunung Fuji pada musim dingin bersama dengan pelajar internasional lain! Dirangkai oleh Waseda Hoshien (salah satu divisi Waseda) 50% bea transportasi, akomodasi, dan konsumsi disubdisi oleh Waseda. Saya yakin tidak asing bagi teman-teman nikmatnya enak di dompet disertai enaknya jalan-jalan.

Tidak hanya nyaman di dompet, tamasya di Jepang sungguh nyaman di mata. Banyak pelajar Indonesia bermimpi bisa mengalami ragamnya empat musim, terutama musim dingin yang amat sering dikaitkan dengan turunnya kristal salju. Berbeda dengan di Indonesia yang hanya panas sepanjang tahun, Jepang adalah salah satu negara terdekat di mana kita dapat mengalami kontras dingin yang jarang kita alami, melihat alam terbentang luas yang diwarnai putih salju, menggenggam remah-remah putih halus yang disapa salju itu.
Dalam rangkaian tamasya 3 hari ini, hari pertama kita berangkat dari Tokyo, Waseda ke Odawara untuk melihat Odawara Castle yang merupakan peninggalan jaman perang Jepang zaman dahulu.


Odawara Castle


Mengingat ini situs peninggalan zaman perang, di dekat kastil inipun terdapat museum baju pelindung asli samurai Jepang dahulu, diikuti sebuah toko oleh-oleh bagi para turis maupun orang mancanegara penggemar kebudayaan samurai. Tidak hanya melihat dan berbelanja, terdapat pula aktivitas mencoba dan mengenakan baju pelindung samurai lengkap dengan helm khasnya. Sebaliknya bagi kaum wanita, tersedia kimono dan aksesoris menggambarkan putri bangsawan Jepang zaman dahulu. 
Setelah mengenakan baik baju pelindung samurai ataupun putri bangsawan Jepang dan berpose bersama, kami melanjutkan rangkaian acara kami ke museum alam terbuka di Hakone. Apakah para pembaca pernah dengar apa itu museum alam terbuka? Wajar apabila belum pernah, saya rasa museum macam ini tidak ada di Indonesia. Museum alam terbuka Hakone adalah museum seni pelbagai jenis dari arsitektur, patung, labirin, lukisan, dan berbagai seni abstrak lainnya yang disebar ke seluruh area 70000 meter persegi museum alam terbuka ini.


The Tower of the Symphony of Happiness


Berjalan menyusuri lapangan terbuka ini dan menikmati seni satu per satu dalam rupa mereka yang diselimuti ekologi disekeliling mereka merupakan sebuah pengalaman artistik yang fenomenal. Setelah sekitar 2 jam menjelajahi dunia seni ini, kamipun bersama-sama melanjutkan perjalanan ke tempat peristirahatan kami. Beristirahat menyambut hari kedua yang dipenuhi kinerja fisik dan salju yang sudah saya nanti-nantikan. 




Seusai sarapan pagi, kami masing-masing langsung mengenakan pakaian dingin kami dan berangkat ke dataran tinggi dekat Gunung Fuji. Berbeda jauh dengan tempat peristirahatan kami, daerah ini putih diselimuti salju, temperaturpun jatuh. Kamipun memulai hiking kita ke dataran yang lebih tinggi, di mana dari tempat itu kita akan melakukan saru boarding(nama jenis snow boarding khusus rangkaian acara kita) di mana seseorang akan meluncur ke bawah dengan badannya dan papan selancar melalui rute yang telah dirangkai sebelumnya. Hal ini lebih mudah dibayangkan bila dibandingkan dengan pengalaman pergi ke water boom di mana banyak terdapat selancar air. Akan tetapi, perbedaanpun tetap ada, di dalam saru boarding ini, kita dapat mengatur seberapa cepat kita melaju serta gaya selancarnya pula. Pengalamanku pribadi, dikarenakan berselancar kecepatan tinggi, di akhir rute selancar saya pertama kali merasakan sensasi terbang di udara, sebelum kembali jatuh ke dalam salju.

Permainan inipun kami ulangi dan ulangi dengan gaya dan kecepatan yang berbeda, ditambah pula variasi dengan berselancar berbarengan seperti kereta(di mana kecepatanpun semakin bertambah). 3 Jam berlalu kita bermain saru boarding ini, dan dengan lelah kita melakukan hike terakhir kembali ke atas, menyantap sup jagung hangat di atas padang salju. Kegiatanpun belum usai dengan menyantap makan siang, kita melanjutkan berbagai games yang telah dirangkai, dan menghabiskan waktu bermain perang bola salju dan membuat manusia salju hingga matahari mulai terbenam.

Demikianlah hari-hari acara tamasya ini berlalu. Pada hari ketiga, kamipun memulai perjalanan kami kembali ke Tokyo, membawa lelah, sukacita, dan kenangan indah kembali ke kota. Bagaimana dengan kalian? Ingin merasakan sensasi jalan-jalan dan bermain salju untuk pertama kalinya? Tidak perlu jauh-jauh pergi ke negara-negara Barat, di Jepangpun bisa. Sampai jumpa di blog post selanjutnya!

Oleh: Steen Cahya Limuel

No comments:

Post a Comment